Jumat, 18 Mei 2012

PERAN SASTRA DI ERA GLOBALISASI



Karya sastra pada dasarnya memiliki fungsi ganda, yakni menghibur sekaligus bermanfaat. Dari fungsi tersebut, karya sastra tidak semata-mata hanya menyuguhkan hiburan kepada pembaca melalui cerita naratifnya, namun karya sastra juga bermanfaat bagi pembaca itu sendiri. Oleh karena fungsi gandanya itulah (menghibur dan bermanfaat), karya sastra dianggap sebagai media yang paling efektif dalam merubah paradigma masyarakat.

Guru Besar UGM (Universitas Gadjah Mada), Prof. Chamamah Soeratno mengatakan bahwa sastra adalah means that is not transmitable by other means, karya sastra bisa dikatakan sebagai media yang tidak tergantikan oleh media lain. Keunggulan sastra dari bidang lain adalah karena sastra merupakan sarana kritik yang menghibur sehingga pesan yang disampaikan oleh pengarang bisa meresap secara efektif dalam pikiran manusia tanpa mereka sadari. Contoh saja Ahmad Tohari yang mengritik tragedi besar yang terjadi pada tahun 1965 lewat karyanya Ronggeng Dukuh Paruk. Pembaca Ronggeng Dukuh Paruk mau tak mau akan mengetahui tentang tragedi 1965 itu, meski pada awalnya mereka tidak pernah tahu.

Sastra juga dapat menjadi satu institusi sosial, kontrol sosial, alat perjuangan, dan juga menjadi ideologi. Sastra juga menghadirkan atau mencerminkan realitas dalam masyarakat (Dwi Susanto, 2010:1).

Sebenarnya, dalam kondisi masyarakat saat ini, karya sastra dapat berkembang dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan oleh khalayak umum. Selain itu, karya sastra juga memiliki potensi untuk keluasan masyarakat dan semangat hidup semesta. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra yang meliputi nilai sosial, intelektual, dan religius, sangat diperlukan oleh masyarakat modern.

Penikmat karya sastra atau pembaca dapat menggugah perasaannya, mendorong dirinya sendiri untuk berbuat sesuatu untuk masyarakat lainnya. Mereka akan merasa memiliki andil dalam kegiatan masyarakat umum, sehingga menimbulkan kepedulian terhadap kepentingan bersama yang berjalan dalam masyarakat.

Jadi, sastra memiliki peran dalam proses perubahan masyarakat. Menurut H. Nani Tuloli, proses perubahan itu antara lain :
1. Menimbulkan kebiasaan membaca yang sangat dibutuhkan pada era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Menimbulkan rasa simpati terhadap penderitaan masyarakat dan berusaha utnuk menanggulanginya
3. Memantapkan budaya yang beretika dan bermoral tinggi dalam kehidupan sebagai makhluk Tuhan, anggota masyarakat, dan pribadinya
4. Mencintai kebenaran, keberanian, kejujuran, ketabahan, dan ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan.

Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadapa perubahan mereka sendiri (Lubis, 1997:34 dalam Nani Tuloli, 2002:234).

Sastra juga memberikan dampak yang positif dalam pikiran dan perasaan manusia. Manusia bisa berfikir kritis, kreatif, dan inovatif, memiliki wawasan yang luas ketika ia mendapatkan nilai-nilai positif yang dituangkan oleh pengarang dalam karya sastranya. Dalam era globalisasi ini, manusia dituntut untuk memiliki daya saing, kualitas, dan kompetensi yang tinggi baik dalam moral maupun iptek agar mampu bersaing dan memberikan pemikiran-pemikiran yang dapat bermanfaat.

Karya sastra dapat memberikan pesan dan amanat kepada pembaca untuk hal-hal yang positif. pembaca diajak untuk menjunjung tinggi norma-norma moral. Sastra mampu memberikan fungsi sebagai penyadar manusia akan peran sertanya dalam kehidupan sosial.

Menurut Djojonegoro (dalam H. Nani Tuloli, 2002:235), satra dapat dikatakan selalu merupakan bagian yang amat penting dari peradaban mana pun di dunia. Selain menjaga peradaban dan nilai-nilai adat istiadat, sastra juga dapat membentuk masyarakat yang modern. H. Nani Tuloli mengatakan, peran sastra dalam era globalisasi adalah :
1. Mendorong dan menumbuhkan nilai-nilai positif manusia, seperti suka menolong, berbuat baik, beriman, dan bertaqwa
2. Memberi pesan kepada manusia, terutama pemimpin, agar berbuat yang sesuai dengan harapan masyarakat, mrncintai keadilan, kebernaran, dan kejujuran
3. Mengajak orang untuk bekerja keras demi kepentingan dirinya dan kepentingan bersama
4. Merangsang munculnya watak-watak pribadi yang tangguh dan kuat, seperti kemauan untuk berkoban demi mencapai cita-cita.

Peran lain dari sastra pada era globalisasi adalah sebagai penyebar ilmu pengetahuan. Sastra diciptakan dengan analisis dan imajinasi dari pengarang, serta dengan membaca keadaan suatu kehidupan masyarakat. Beberapa ahli mengatakan bahwa karya sastra merupakan sumber ilmu pengetahuan yang selektif tetapi kaya. Di negara maju, karya sastra sudah dikombinasikan dengan teknologi, industrialisasi, dan ilmu pengetahuan lainnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar